SONDIR
(Ducth Cone Penetrometer)
I.
TUJUAN
Pemeriksaan tanah
dengan menggunakan sondir dimaksudkan untuk mengetahui perlawanan tanah
terhadap konus dan hambatan pelekatnya. Perlawanan ujung tanah konus yang
dinyatakan dalam gaya
persatuan luas. Hambatan pelekatnya adalah perlawanan geser tanah terhadap
selubung bikonus dalam gaya
persatuan panjang.
II.
PERALATAN
Alat-alat yang digunakan :
- Mesin Sondir
- Stang Sondir
- Patent Konus
- Bikonus
- Manometer 0-60 kg/cm2
- Monometer 0-250 kg/cm2
- Peralatan penunjang, stang jepel, kunci pipa.
SEJARAH SONDIR
Penetrometer yang sering digunakan di Indonesia adalah Sondir (Ducth
Cone Penetrometer), juga disebut Ducth Deep Sondir Aparatus adalah
suatu alat statis yang berasal dari negara Belanda.
Ada dua macam ujung penetrometer yang biasa dipakai yaitu: Standart
type (Bikonus) yang ujungnya adalah sebuah kerucut (Konus) yang mempunyai sudut
600 dengan luas penampang 10 cm2.Alat Sondir dapat
mencapai kedalaman 30 m atau lebih bila tanah yang akan diselidiki lunak.
Berat Sondir ada dua macam yang sering digunakan yaitu:
1.
MediumWeight (sondir ringan 2
ton) + 0-250 kg/cm2
2.
Heavy Weight (sondir berat 10
ton) + 0-2500 kg/cm2
Alat sondir dari empat
bagian :
1.
Mesin penekan
2.
Stang dengan panjang 1 m
terdiri dari stang dalam dan stang luar
3.
Ujung konus dan terbagi kepada
dua macam yaitu :
- Patent konus (single)
- Dauble Action (bikonus)
4.
Monometer, yaitu penunjuk
tingkat kekerasan tanah atau kepadatan dari
lapisan
tanah diujung konus.
Alat sondir akan
menghasilkan gambaran baik mengenai kondisi tanah walaupun tidak memberikan
keterangan pada kita mengenai jenis tanah atau kandungan tanah itu
sendiri,tetapi bukan tidak mungkin dapat juga menentukan secara tepat kedalaman
dari bermacam – macam lapisan tanah yang dijumpai.
Alat sondir ini sangat
cocok dengan keadaan di Indonesia
karena banyak terdapat lapisan lempung sehingga mudah ditembus alat ini.
Untuk diperhatikan
dengan benar bahwa alat nilai konus yang diperoleh dengan alat dukung tanah
yang bersangkutan, nilai konus merupakan suatu alat empiris yang mungkin dapat
dihubungkan secara empiris pula dengan sifat lain dari pada tanah tersebut
misalnya nilai sondir .Pada tanah pasir dapat dipakai sebagai penunjuk mengenai
kepadatan relatif pasir tersebut.
Alat kerucut
penetrometer Belanda (sondir) adalah sebuah alat yang ujungnya berbentuk
kerucut dengan sudut 60 0 dengan luas ujungnya 1,54 in 2 (10
cm2 ). Alat ini digunakan dengan cara ditekan kedalam tanah teerus
menerus dengan kecepatan 20 mm/det,sementara
itu besarnya perlawanan tanah terhadap kerucut penetrasi terus menerus
diukur. Dari alat penetrometer yang lazim dipakai, sebagian besar mempunyai
selubung geser (bikonus) yang dapat bergerak mengikuti kerucut penetrometer
tersebut,jadi kita dapat membaca secara terpisah harga perlawanan ujung konus
dengan harga hambatan geser dari tanah .Selubung geser mempunyai luas muka
sekitar 23,25 in2 (150 cm2 ).
III.
PROSEDUR PERCOBAAN
Adapun prosedur percobaan adalah :
- Bersihkan lokasi percobaan lalu pasanglah keempat jangkar spiral dengan jarak sampai cocok dengan kaki sondir.
- Jepitlah kaki sondir pada jangkar tadi lalu atur posisi sondir agak tegak lurus dengan cara mengendurkan tiang samping.
- Bukalah baut penutup lubang pengisian lalu dengan kedua panometer, bukalah kedua kran manometer lalu pasang kunci piston pada ujung piston.
- Tekan kunci piston keatas sampai oli keluar semua.
- Setelah oli lama habis, pasang kedua manometer tadi (kunci piston ditarik kebawah). Gerakan kunci piston naik turun untuk menghilangkan gelembung udara. Setelah tidak ada gelembung tersisa, tutup lubang pengisian oli tadi. Ruang oli harus terisi sampai penuh.
- Putar engkol pemuter kekanan sehingga ruang oli terangkat.
- Pasanglah patent konus / bikonus pada ujung stang sondir tersebut pada lubang pemutar pada kaki sondir tepat dibawah ruang oli.
- Dorong traker pada posisi lubang terpotong lalu putarlah engkol sampai menyentuh ujung atas stang sondir percobaan dan pengukuran telah siap dilaksanakan.
- Tiang sondir diberi tanda setiap 20 cm dengan menggunakan kapur dimulai dari posisi sekarang, gunanya untuk mengtahui dimana akan dimulai pembacaan manometer.
- Engkol pemutar kembali sehingga patent konus masuk kedalam tanah, setelah mencapai batas 20 cm (lihat tanda kapur) engkol pemutar diputar sedikit dengan arah yang berlawanan, treker ditarik kedepan dalam posisi lubang bulat penuh.
- Buka kran yang menuju manometer 60 kg/cm 2 .
- Engkoil pemutar diputar kembali sehingga stang dalam keadaan tetekan dalam tanah dengan kecepatan 2 cm/det, stang dalam akan menekan piston lalu akan menekan oli didalamnya. Tekanan yang terjadi akan terbaca pada manometer. Patent konus hanya akan mengukur tekanan ujung konus (Zc) sedangkan bikonusakan mengukur tekanan ujung konus dan gerakan dinding terhadap tanah.
- Tekan stang sedalam 4 cm lalu catat angka yang ditunjukan oleh manometer. Teruskan penekanan dengan jarak 3 cm lagi dan catat kembali angka yang ditunjukan manometer. Angka pertama menunjukan tekanan ujung konus dan gesekan dengan tanah.
- Lakukan penekanan dengan hati-hati dan amati jarum manometer.Tutup kran manaometer tersebut dan kran manometer kapasitas besar dibuka, stang sondir jangan sampai menyentuh piston karena dapat menyebabkan kelebihan tekanan secara drastis dan merusak monometer.
- Putar kembali engkol pemutar berlawanan arah lalu posisi treker dipindahkan kembali menjadi posisi lubang terpotong, lalu penekan kembali sejarak 20 cm berikutnya dan ulangi prosedur 12 s/d 14.
- Setelah mencapai kedalaman 1 m, batang sondir perlu disambung, naikan piston penekan supaya stang sondir berikutnya bisa disambung dengan yang terdahulu, gunakan kunci pipa untuk mengencangkannya, ulangi prosedur 8 s/d 15.
- Setelah mencapai kedalaman tanah keras (tahanan konus lebih besar dari 150 kg/cm2.
Stang – stang
sondir yang sudah tertanam kedalam tanah perlu dicabut kembali;
- Putar engkol pemutar agar piston penekan terangkat.
- Tarik treker pada posisi lubang penuh.
- Pasang kop penarik.
- Putar engkol pemutar sampai keluar melewati kepala stang sondir.
- Dorong treker pada posisi lubang terpotong.
- Putar enngkol pemutar stang sondir terangkat sampai stang sondir bawah berikutnya terlihat.
- Tahan stang sondir bawah dengan kunci pipa dan stang jepit agar rangkaian dibawahnya tidak jatuh lagi kedalam lubang.
- Lepaskan stang sondir atas dengan pipa lain.
- Ulangi prosedur ini untuk stang sondir berikutnya.
18. Percobaan sondir telah sesuai dilakukan.
GAMBAR ALAT SONDIR
Keterangan gambar :
1. Gigi penekan 10.
Treker 19.
Lubang pengisian oil
2. Gigi Cepat 11.
Manometer 20.
Piston
3. Gigi Lambat 12.
Kaki ruang oil 21.
Oil seal
4. Tiang pelurus 13.
Stang Sondir 22.
Ring penahan seal
5. Rantai 14.
Kunci tiang 23.
Mur Penjepit seal
6. Stelan rantai 15.
Kaki Sondir 24.
Kunci piston
7. Engkol pemutar 16.
Jangkar Spiral 25.
Kop penarik
8. Ruang Oil 17.
Stang Dalam 26.
Bikonus
9. Kunci tiang 18.
Patent Konus
Demikianlah bahan percobaan sondir ini saya sampaikan, semoga bermanfaat bagi teman-teman khususnya anak teknik sipil. jika ada kekurangan dalam penulisan ini mohon untuk masukannya...salam dan Terimakasih!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar