Jumat, 09 Desember 2016

Cara Penggunaan Sondir - Ducth Cone Penetrometer

SONDIR

(Ducth Cone Penetrometer)


I.          TUJUAN
            Pemeriksaan tanah dengan menggunakan sondir dimaksudkan untuk mengetahui perlawanan tanah terhadap konus dan hambatan pelekatnya. Perlawanan ujung tanah konus yang dinyatakan dalam gaya persatuan luas. Hambatan pelekatnya adalah perlawanan geser tanah terhadap selubung bikonus dalam gaya persatuan panjang.
II.       PERALATAN
Alat-alat yang digunakan :

  1. Mesin Sondir
  2. Stang Sondir
  3. Patent Konus
  4. Bikonus
  5. Manometer 0-60 kg/cm2
  6. Monometer 0-250  kg/cm2
  7. Peralatan penunjang, stang jepel, kunci pipa. 


SEJARAH  SONDIR
    Penetrometer yang sering digunakan di Indonesia adalah Sondir (Ducth Cone Penetrometer), juga disebut Ducth Deep Sondir Aparatus adalah suatu alat statis yang berasal dari negara Belanda.
          Ada dua macam ujung penetrometer yang biasa dipakai yaitu: Standart type (Bikonus) yang ujungnya adalah sebuah kerucut (Konus) yang mempunyai sudut 600 dengan luas penampang 10 cm2.Alat Sondir dapat mencapai kedalaman 30 m atau lebih bila tanah yang akan diselidiki lunak.
Berat Sondir ada dua macam yang sering digunakan  yaitu:
1.       MediumWeight (sondir ringan 2 ton) + 0-250 kg/cm2
2.       Heavy Weight (sondir berat 10 ton) + 0-2500 kg/cm2

Alat sondir dari empat bagian :
1.      Mesin penekan
2.      Stang dengan panjang 1 m terdiri dari stang dalam dan stang luar
3.      Ujung konus dan terbagi kepada dua macam yaitu :
  •   Patent konus (single)
  •   Dauble Action (bikonus)
4.      Monometer, yaitu penunjuk tingkat kekerasan tanah atau kepadatan dari
      lapisan tanah diujung konus.
           
          Alat sondir akan menghasilkan gambaran baik mengenai kondisi tanah walaupun tidak memberikan keterangan pada kita mengenai jenis tanah atau kandungan tanah itu sendiri,tetapi bukan tidak mungkin dapat juga menentukan secara tepat kedalaman dari bermacam – macam lapisan tanah yang dijumpai.
            Alat sondir ini sangat cocok dengan keadaan di Indonesia karena banyak terdapat lapisan lempung sehingga mudah ditembus alat ini.
            Untuk diperhatikan dengan benar bahwa alat nilai konus yang diperoleh dengan alat dukung tanah yang bersangkutan, nilai konus merupakan suatu alat empiris yang mungkin dapat dihubungkan secara empiris pula dengan sifat lain dari pada tanah tersebut misalnya nilai sondir .Pada tanah pasir dapat dipakai sebagai penunjuk mengenai kepadatan relatif pasir tersebut.
       Alat kerucut penetrometer Belanda (sondir) adalah sebuah alat yang ujungnya berbentuk kerucut dengan sudut 60 0 dengan luas ujungnya 1,54 in 2 (10 cm2 ). Alat ini digunakan dengan cara ditekan kedalam tanah teerus menerus dengan kecepatan 20 mm/det,sementara  itu besarnya perlawanan tanah terhadap kerucut penetrasi terus menerus diukur. Dari alat penetrometer yang lazim dipakai, sebagian besar mempunyai selubung geser (bikonus) yang dapat bergerak mengikuti kerucut penetrometer tersebut,jadi kita dapat membaca secara terpisah harga perlawanan ujung konus dengan harga hambatan geser dari tanah .Selubung geser mempunyai luas muka sekitar 23,25 in2 (150 cm2 ).
III.    PROSEDUR PERCOBAAN

Adapun prosedur percobaan adalah :

  1. Bersihkan lokasi percobaan lalu pasanglah keempat jangkar spiral dengan jarak sampai cocok dengan kaki sondir.
  2. Jepitlah kaki sondir pada jangkar tadi lalu atur posisi sondir agak tegak lurus dengan cara mengendurkan tiang samping.
  3. Bukalah baut penutup lubang pengisian lalu dengan kedua panometer, bukalah kedua kran manometer lalu pasang kunci piston pada ujung piston.
  4. Tekan kunci piston keatas sampai oli keluar semua.
  5. Setelah oli lama habis, pasang kedua manometer tadi (kunci piston ditarik kebawah). Gerakan kunci piston naik turun untuk menghilangkan gelembung udara. Setelah tidak ada gelembung tersisa, tutup lubang pengisian oli tadi. Ruang oli harus terisi sampai penuh.
  6. Putar engkol pemuter kekanan sehingga ruang oli terangkat.
  7. Pasanglah patent konus / bikonus pada ujung stang sondir tersebut pada lubang pemutar pada kaki sondir tepat dibawah ruang oli.
  8. Dorong traker pada posisi lubang terpotong lalu putarlah engkol sampai menyentuh ujung atas stang sondir percobaan dan pengukuran telah siap dilaksanakan.
  9. Tiang sondir diberi tanda setiap 20 cm dengan menggunakan kapur dimulai dari posisi sekarang, gunanya untuk mengtahui dimana akan dimulai pembacaan manometer.
  10. Engkol pemutar kembali sehingga patent konus masuk kedalam tanah, setelah mencapai batas 20 cm (lihat tanda kapur) engkol pemutar diputar sedikit dengan arah yang berlawanan, treker ditarik kedepan dalam posisi lubang bulat penuh.
  11. Buka kran yang menuju manometer 60 kg/cm 2  .
  12. Engkoil pemutar diputar kembali sehingga stang dalam keadaan tetekan dalam tanah dengan kecepatan 2 cm/det, stang dalam akan menekan piston lalu akan menekan oli didalamnya. Tekanan yang terjadi akan terbaca pada manometer. Patent konus hanya akan mengukur tekanan ujung konus (Zc) sedangkan bikonusakan mengukur tekanan ujung konus dan gerakan dinding terhadap tanah.
  13. Tekan stang sedalam 4 cm lalu catat angka yang ditunjukan oleh manometer. Teruskan penekanan dengan jarak 3 cm lagi dan catat kembali angka yang ditunjukan manometer. Angka pertama menunjukan tekanan ujung konus dan gesekan dengan tanah.
  14. Lakukan penekanan dengan hati-hati dan amati jarum manometer.Tutup kran manaometer tersebut dan kran manometer kapasitas besar dibuka, stang sondir jangan sampai menyentuh piston karena dapat menyebabkan kelebihan tekanan secara drastis dan merusak monometer.    
  15. Putar kembali engkol pemutar berlawanan arah lalu posisi treker dipindahkan kembali menjadi posisi lubang terpotong, lalu penekan kembali sejarak 20 cm berikutnya dan ulangi prosedur 12 s/d 14.
  16. Setelah mencapai kedalaman 1 m, batang sondir perlu disambung, naikan piston penekan supaya stang sondir berikutnya bisa disambung dengan yang terdahulu, gunakan kunci pipa untuk mengencangkannya, ulangi prosedur 8 s/d 15.
  17. Setelah mencapai kedalaman tanah keras (tahanan konus lebih besar dari 150 kg/cm2.
            Stang – stang sondir yang sudah tertanam kedalam tanah perlu dicabut kembali;

  • Putar engkol pemutar agar piston penekan terangkat.
  • Tarik treker pada posisi lubang penuh.
  • Pasang  kop penarik.
  •  Putar engkol pemutar sampai keluar melewati kepala stang sondir.
  • Dorong treker pada posisi lubang terpotong.
  • Putar enngkol pemutar stang sondir terangkat sampai stang sondir bawah berikutnya terlihat. 
  • Tahan stang sondir bawah dengan kunci pipa dan stang jepit agar rangkaian dibawahnya tidak jatuh lagi kedalam lubang.
  •  Lepaskan stang sondir atas dengan pipa lain.
  • Ulangi prosedur ini untuk stang sondir berikutnya.

    18.  Percobaan sondir telah sesuai dilakukan.
                                   
                                             GAMBAR ALAT SONDIR





 


Keterangan gambar :

     1.   Gigi penekan                   10. Treker                                   19. Lubang pengisian oil
     2.  Gigi Cepat                         11. Manometer                          20. Piston
     3.  Gigi Lambat                     12. Kaki ruang oil                      21. Oil seal
     4.  Tiang pelurus                   13. Stang Sondir                       22. Ring penahan seal   
     5.  Rantai                                14. Kunci tiang                          23. Mur Penjepit seal
     6.  Stelan rantai                     15. Kaki Sondir                         24. Kunci piston
     7.  Engkol pemutar               16. Jangkar Spiral                    25. Kop penarik
     8.  Ruang Oil                          17. Stang Dalam                       26. Bikonus       
     9.  Kunci tiang                       18. Patent Konus


                Demikianlah bahan percobaan sondir ini saya sampaikan, semoga bermanfaat bagi teman-teman khususnya anak teknik sipil. jika ada kekurangan dalam penulisan ini mohon untuk masukannya...salam dan Terimakasih!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar